MOHON DI BACA DAN DIPAHAMI!
Apa Itu Asma?
Asma (asthma)
adalah asebuah penyakit kronis (kambuhan) pada sistem pernapasan, berupa
peradangan dan penyempitan liang/saluran pernapasan, menyebabkan susah
bernapas, dada terasa sesak, dn batuk. Penyakit asma dapat muncul karena
reaksi terhadap rangsangan tertentu.
Saat serangan asma terjadi,
saluran pernapasan ke paru-paru akan mengalami peradangan (inflamasi)
dan membengkak. Hal tersebut menyebabkan penyempitan pada liang saluran
pernapasan, sehingga volume udara yang masuk berkurang dan penderitanya
akan sulit untuk bernapas secara normal.
Walaupun tampakanya banyak
metode pengobatan terhadap asma, penyakit ini tetap saja berbahaya.
Namun dengan pengobatan yang benar, penderitanya dapat hidup dengan
normal. Pada penderita asma yang parah, penyakit ini akan membatasi
aktivitas seperti olahraga dan outdor lainnya.
Tipe-Tipe Asma
Terdapat beberapa tipe asma yang berbeda. Mengenali jenis asma yang
diderita sangat membantu baik dalam penanganan ataupun pengobatannya.
Berikut adalah beberapa tipe penyakit asma:
• Asma alergik (Allergic Asthma)
• Asma non-alergik (Non-Allergic Asthma/Intrinsic Asthma)
• Exercise-induced asthma (EIA)
• Nocturnal Asthma
• Cough-variant asthma
• Occupational Asthma
Penyebab & Pemicu Asma
Penderita asma terus meningkat, akan tetapi penyebab pasti penyakit ini
belum sepenuhnya diketahui. Faktor utama yang dapat menyebabkan asma
adalah:
• Genetik atau sejarah asma pada keluarga
• Lingkungan tempat tinggal, khususnya bagi anak-anak
• Reaksi alergi pada substansi tertentu (bulu binatang, debu, dll)
• Infeksi saluran pernapasan
Gejala Asma
Peradangan dan penyempitan saluran pernapasan dapat menyebabkan
gejala-gejala sebagai berikut:
• Mengi (mengeluarkan bunyi saat bernapas)
• Batuk
• Dada terasa sesak atau sakit
• Sesak napas
Pengobatan & Penanganan Asma
Pada penderita asma, penanganan terbaik adalah dengan mengenal dan
menghindari hal-hal yang menjadi pemicu asma. Pada saat serangan/gejala
asma muncul, penderita dapat menggunakan beberapa opsi berikut:
• Obat-obatan asma
• Inhaler
• Nebulizer
Tipe Asma:
Asma Alergik – Penyakit Asma dan Alergi
Penyakit asma dan alergi sering memiliki hubungan satu sama lain. Anak-anak yang terkena asma biasanya juga memiliki alergi.
Apa itu Asma Alergik?
Asma alergik (allergic asthma) adalah tipe asma yang paling banyak
terjadi, mencapai 90% dari semua kasus asma. Asma alergik adalah asma
yang terjadi karena reaksi alergi, yang artinya gejala asma akan muncul
karena dipicu oleh alergen. Alergen adalah substansi-substansi tidak
berbahaya di lingkungan, namun akan menimbulkan reaksi tidak normal pada
tubuh orang yang memiliki alergi.
Umumnya, asma yang terjadi pada
anak-anak adalah asma alergik. Menghirup substansi-substansi alergen
(debu, jamur, serbuk sari, bulu binatang, dll) akan memicu datangnya
gejala atau serangan asma.
Pada kasus asma alergik, saluran pernapasan akan bereaksi tidak normal dan sangat
sensitif terhadap alergen. Reaksi alergi akan menyebabkan saluran
pernapasan mengalami inflamasi dan menyempit, yang akhirnya menimbulkan
gejala asma, seperti:
• Batuk
• Mengi (berbunyi saat bernapas)
• Dada sesak
• Bernapas pendek-pendek, dan
• Bernapas dengan cepat
Pemicu asma alergik
Asma alergik dipicu oleh alergen, yang ukurannya sangat kecil dan mudah
terhirup saat bernapas. Alergen yang umum memicu asma antara lain:
• Serbuk sari, biasanya terbawa oleh angin dari pepohonan, rumput dan lain sebagainya.
• Jamur
• Bulu binatang
• Debu dan kotoran binatang kecil, misalnya rayap dan kecoak
Lebih jauh lagi, penderita asma alergik juga dapat mengalami serangan asma melalui pemicu asma yang umum, yaitu:
• Asap rokok
• Asap yang berasal dari kebakaran, dupa, obat nyamuk, maupun kembang api
• Udara dingin
• Aroma yang kuat dari bahan kimia, misalnya parfum
• Kelelahan
Menangani asma alergik
Penanganan terhadap asma alergik tidak jauh berbeda dengan penanganan
asma yang lainnya, karena semua tipe asma akan menunjukkan gejala yang
hampir sama. Dokter biasanya akan melakukan diagnosa awal untuk
mengetahui tipe asma dan juga pemicunya.
Dokter juga akan memberikan
obat-obatan untuk mengontrol dan mencegah serangan asma di waktu yang
akan datang. Asma yang ditangani dengan baik membuat penderitanya dapat
tetap hidup secara normal dan bisa beraktifitas seperti orang lain.
Gejala Asma
Gejala asma terjadi saat saluran pernapasan ke paru-paru mengalami
peradangan dan terjadi penyempitan. Gejala yang terjadi bisa
berbeda-beda untuk setiap penderita asma. Mengetahui gejala-gejala
serangan asma sangatlah penting agar penderita atau orang di sekitar
dapat mengambil tindakan yang diperlukan saat melihat gejala tersebut
muncul.
Gejala penyakit asma yang sering muncul adalah sebagai berikut:
Batuk
Batuk yang seakan tidak mau berhenti adalah gejala asma yang paling
sering terjadi. Biasanya berupa batuk kering, dan akan memburuk di malam
hari.
Mengi
Mengi (wheezing) adalah suara — mirip bersiul —
yang timbul akibat udara melewati saluran pernapasan yang sempit. Gejala
ini adalah tanda yang paling dapat dikenali oleh setiap orang sebagai
gejala asma.
Sesak Napas
Saat saluran pernapasan menjadi sempit
akibat inflamasi, penderitanya akan kesulitan bernapas atau bernapas
dengan pendek dan cepat. Terlebih lagi jika gejala ini bersamaan dengan
batuk parah.
Dada Sesak atau Sakit
Saat jaringan otot yang
terdapat pada saluran pernapasan menegang, timbullah rasa sesak atau
sakit pada dada penderita asma. Perasaan seperti dililit oleh tali ini
biasanya menyebabkan penderitanya menjadi was-was dan panik.
Seperti
dikatakan di atas, bahwa gejala yang timbul bisa beragam. Selain itu,
penderita asma bisa saja tidak mengalami serangan asma selama
berbulan-bulan sebelum serangan berikutnya muncul kembali. Sementara
bagi penderita asma lainnya, serangan asma bisa muncul lebih sering,
bahkan setiap hari.
Oleh karena itu, mengenali tipe dan pemicu asma
sangat penting bagi penderita asma sehingga bisa melakukan pencegahan
terhadap serangan asma yang bisa terjadi kapan saja.
Penyebab Asma
Asma adalah penyakit kambuhan, yang menyebabkan penderitanya menjadi susah bernapas akibat penyempitan saluran pernapasan.
Tidak ada yang mengetahui pasti penyebab penyakit asma. Penyakit asma
sering dihubung-hubungkan dengan alergi, akan tetapi tidak semua orang
yang memiliki alergi mengidap penyakit ini.
Walaupun begitu, para ahli dapat menyimpulkan bahwa terdapat beberapa faktor umum penyebab asma, yaitu:
Inflamasi dan Penyempitan Saluran Pernapasan
Pada seseorang yang terkena asma, dinding bagian dalam pada saluran
pernapasannya mengalami peradangan, sehingga rentan terhadap iritasi
(membengkak) dan mudah terkena serangan asma.
Iritasi pada
dinding/liang saluran pernapasan akan membuatnya menyempit dan
menyulitkan aliran udara (masuk ataupun keluar), sehingga mengakibatkan
kesulitan bernapas.
Lingkungan
Lingkungan tempat tinggal serta
pola hidup akan mempengaruhi timbulnya penyakit asma. Eksposure tinggi
terhadap zat-zat polutan (asap kendaraan, rokok, dll.) memiliki hubungan
erat dengan serangan asma, khususnya pada anak-anak. Kualitas udara
yang buruk bisa jadi merupakan faktor kuat penyebab penyakit asma.
Genetik
Beberapa orang terlahir dengan resiko membawa penyakit asma, sementara
pada orang lain tidak. Seseorang yang mempunyai riwayat asma pada
keluarganya memiliki resiko terkena asma lebih besar. Para ahli terus
melakukan penelitian dan mencari hubungan antara penyakit asma dengan
gen yang dibawa saat lahir.
Pemicu Asma
Serangan asma datang
dengan cara yang berbeda-beda bagi setiap orang. Mirip dengan reaksi
alergi, serangan asma akan muncul jika saluran pernapasan mengalami
kontak dengan salah satu atau lebih pemicu asma.
Hal-hal yang termasuk pemicu asma adalah:
• Debu
• Serbuk sari
• Jamur
• Bulu binatang
• Asap rokok
• Stres
• Aktivitas fisik
• Perubahan cuaca
• Reaksi alergi terhadap beberapa jenis makanan
• Obat-obatan tertentu
Asma pada Anak: Gejala dan Penanganannya
Asma (asthma) adalah sebuah penyakit kronis pada sistem pernapasan,
berupa peradangan dan penyempitan liang/saluran pernapasan, menyebabkan
susah bernapas, dada terasa sesak, dan batuk. Penyakit asma dapat muncul
karena reaksi terhadap rangsangan tertentu, yang dikenal dengan pemicu
asma (asthma trigger).
Asma bisa juga karena adanya kelainan pada
saluran pernafasan seperti halnya otot saluran napas mengkerut, saluran
lendir menebal atau bengkak dan lendir lebih banyak yang kental dan
lengket.
Penyakit asma bisa menyerang semua usia, namun lebih sering ‘dimulai’ pada masa anak-anak, umumnya saat mereka berusia 5 tahun.
Bagaimana cara mengetahui jika anak saya memiliki asma?
Tidak semua anak memiliki gejala asma yang sama, dan gejala-gejala
tersebut bahkan berbeda-beda di setiap kesempatan pada anak yang sama.
Ciri-ciri atau gejala asma pada anak antara lain:
• Sering batuk, misalnya saat bermain, di malam hari, dan ketika tertawa atau menangis
• Batuk kronis
• Kekurangan energi saat bermain dan sering kelelahan
• Bernapas dengan pendek dan cepat (kadang-kadang dan berulang)
• Mengeluh dadanya sesak atau sakit dada
• Mengi (bersuara seperti siulan) ketika bernapas
• Otot leher dan dada menegang
Penyebab asma pada anak
Hingga kini, tidak ada yang bisa memastikan penyebab pasti penyakit
asma. Penyakit ini sering dihubung-hubungkan dengan alergi, akan tetapi
tidak semua orang yang memiliki alergi mengidap penyakit ini.
Hal
tersebut karena gejala atau serangan asma timbul sebagai respon
‘hiperaktif’ saluran pernapasan terhadap zat-zat yang dapat memicu asma
seperti:
• debu
• serbuk bunga
• asap (kendaraan, rokok, obat nyamuk, dsb)
• jamur
• bulu binatang (kucing, anjing, ayam, dsb)
• aktivitas fisik berlebihan
• suhu di malam hari
• rekasi atas beberapa makanan tertentu (alergi)
• tertekan atau kondisi psikologis tertentu
• dan lain sebagainya
Lebih lengkap mengenai penyebab asma bisa anda temukan di sini: Penyebab Penyakit Asma.
Jika beberapa gejala tersebut tampak pada anak anda, segera periksakan
ke dokter untuk didiagnosa. Dokter umumnya akan memeriksa rekam medis
keluarga untuk mengetahui apakah ada dari orang tua yang memiliki asma.
Selain itu dokter akan melakukan tes fisik dan beberapa tes lainnya.
Menangani asma pada anak
Asma tidak dapat diobati, namun dapat dicegah atau dikontrol sehingga
gejala dan serangan asma tidak muncul. Cara terbaik adalah dengan
menghindari pemicu-pemicu asma, mengkonsumsi obat-obatan, serta
mengawasi gejala-gejala asma yang mungkin muncul pada anak.
Dengan
selalu memperhatikan anak, orang tua akan mengetahui hal-hal yang
menjadi triger asma pada anak sehingga dapat mencegah kambuhnya asma.
Selain itu, anda harus menyiapkan (dengan berkonsultasi dengan dokter)
tindakan-tindakan khusus ketika serangan asma muncul pada anak, berupa
obat-obatan, inhaler, serta rencana tindakan lainnya yang diperlukan.
Selalu konsultasikan dengan dokter anda mengenai gejala yang muncul
serta obat-obatan yang bisa diberikan pada anak. Pelajari semua hal yang
perlu diketahui tentang asma, kenali jenis obat asma dan efek
sampingnya, cara menghindari triger asma, serta tindakan tepat terhadap
serangan asma.
Tindakan penanganan asma pada anak dimaksudkan agar
anak tetap dapat beraktifitas dengan normal seperti bersekolah dan
bermain sehari-hari. Dengan mempelajari tentang asma dan cara
mengontrolnya, anda telah mengambil langkah penting dalam penanganan
asma pada anak.
Pengobatan/Pertolongan untuk Menangani Serangan Asma
Serangan asma adalah gejala asma yang memburuk dengan tiba-tiba, berupa
penyempitan saluran pernapasan –sebagai akibat dari peradangan dan
lendir pada liang saluran pernapasan penderitanya. Serangan asma bisa
terjadi kapan saja dan dimana saja, khususnya jika penderita asma
terpapar oleh sesuatu yang menjadi pemicu asma.
Penderita asma
biasanya selalu membawa inhaler, obat hirup yang berfungsi untuk
melegakan pernapasan saat gejala asma muncul dan mencegah memburuknya
kondisi asma.
Gejala-gejala asma yang umum antara lain:
• Bunyi mengi saat bernapas
• Batuk terus menerus
• Kesulitan bernapas
• Bernapas cepat dan pendek
• Pucat dan panik
• Bibir dan ujung jari membiru, disebut cyanosis
Kondisi-kondisi di atas merupakan keadaan emergensi. Suatu serangan
asma harus mendapatkan pengobatan sesegera mungkin untuk membuka dan
melegakan saluran pernapasan. Obat yang digunakan untuk mencegah juga
digunakan untuk mengobati asma, tetapi dalam dosis yang lebih tinggi
atau dalam bentuk yang berbeda.
Jika seseorang di sekitar anda
mengalami serangan asma, bersiaplah untuk memberikan pertolongan.
Beberapa hal yang bisa dilakukan adalah:
Tetap tenang dan bantu penderita menggunakan inhaler
Yang pertama adalah jangan panik, agar anda bisa membantu penderita
asma meredakan gejalanya. Bantulah penderita menggunakan inhaler untuk
membuka saluran pernapasannya. Jika pasien tidak membawa inhaler atau
obat asma lainnya, bawalah pasien ke tempat terbuka dan lapang, di mana
banyak terdapat oksigen.
Gunakan inhaler setiap 5 atau 10 menit
Inhaler adalah obat pengontrol gejala asma yang efektif, yang mengandung
agonis reseptor beta-adrenergikf. Efek inhaler biasanya terjadi setelah
beberapa menit digunakan, oleh karena itu bantulah penderita serangan
asma untuk menghirup inhaler setiap 5 atau 10 menit. Jika intensitas
serangan asmanya ringan, inhaler dan obat-obatan pengontrol asma milik
pasien biasanya cukup untuk meredakan serangan asma tersebut.
Panggil bantuan medis
Jika serangan asma tampak parah, segera hubungi bantuan medis atau
ambulans, sambil anda membantu pasien berada pada posisi yang paling
nyaman. Posisi duduk lebih baik daripada berbaring, agar pasien bisa
mencoba bernapas dalam dan perlahan. Serangan asma yang parah bisa
dilihat dari kondisi pasien yang tampak kepayahan, sangat sulit
bernapas, kesulitan berbicara, dan sangat pucat.
Cara Menggunakan Nebulizer Asma
Nebulizer merupakan alat yang akan mengubah obat-obatan asma dari
bentuk cairan (liquid) menjadi aerosol, sehingga dapat dengan mudah
dihirup ke dalam paru-paru, seperti halnya bernapas biasa. Nebulizer
biasanya cukup efektif digunakan untuk balita dan anak kecil, atau untuk
penderita asma yang kesulitan menggunakan inhaler.
Banyak jenis
obat-obatan asma yang bisa digunakan dengan nebulizer, baik itu untuk
menghadapi serangan asma ataupun untuk mengontrol gejala-gejala asma.
Jenis nebulizer ada yang berupa model rumahan/tabletop dan ada pula yang
berupa portable (menggunakan baterai), sehingga lebih mudah untuk
dibawa.
Umumnya pasien asma tidak membutuhkan nebulizer. Metode lain
yang lebih umum adalah dengan menggunakan inhaler, dengan metode kerja
yang kurang lebih sama dengan nebulizer namun lebih mudah untuk
digunakan.
Bagaimana Cara Menggunakan Nebulizer?
Untuk menggunakan nebulizer, anda harus mempersipkan:
• Obat asma yang diberikan oleh dokter dengan dosis yang jelas
• Nebulizer cup (cangkir tempat anda memasukkan obat)
• Masker atau corong mulut
• Kompresor udara
Berikut adalah langkah-langkah dasar untuk mempersipkan dan menggunakan nebulizer:
1. Bersihkan tangan anda sebelum menggunakan nebulizer
2. Isi nebulizer cup dengan obat yang telah diresepkan oleh dokter
3. Hubungkan corong atau masker ke nebulizer cup
4. Hubungkan selang dari kompresor ke nebulizer cup
5. Letakkan corong atau masker ke mulut, lalu bernapaslah dengan mulut
(jika menggunakan corong) hingga obat dalam nebulizer cup habis.
Biasanya obat dalam cup akan habis setelah 5-10 menit.
6. Setelah
obat habis, bersihkan nebulizer cup dan corong atau masker dengan air,
lalu keringkan untuk digunakan pada pengobatan berikutnya.
Tips:
• Sebelum menghirup obat, posisikan duduk dengan dengan tegak di kursi yang cukup nyaman.
• Bernapaslah dengan pelan dan dalam. Jika bisa, berikan jeda (menahan napas) 2-3 detik sebelum menghembuskan napas.
• Selama proses berlangsung, jika obat menempel pada sisi nebulizer
cup, anda bisa sedikit mengguncang pelan (menggunakan jari) cup agar
obat (cairan) mengalir turun.
• Anak kecil biasanya akan lebih
nyaman jika menggunakan masker daripada corong. Menggunakan masker
membuat pasien dapat bernapas dengan normal melalui hidung ataupun
mulut.
Menggunakan nebulizer jenis portable kurang lebih sama dengan
cara di atas, hanya saja anda tidak perlu mencolok nebulizer ke listrik
untuk menjalankannya, karena alat portable menggunakan baterai. Model
portable umumnya cukup kecil sehingga bisa dipegang selama
penggunaan/pengobatan berlangsung.
Konsultasikan dengan dokter anda
mengenai obat, dosis ataupun cara penggunaan nebulizer yang tepat,
khususnya pada saat pertama kali menggunakan alat tersebut.
Cara Mencegah Asma
Asma adalah penyakit yang kompleks, yang disebabkan oleh kombinasi
faktor genetik dan linkungan. Selain kerena genetik, sangat banyak
resiko yang ada di lingkungan sekitar yang dapat menyebabkan
berkembangnya asma pada anak-anak. Oleh karena itu, mencegah asma hampir
dapat dikatakan sebagai hal mustahil.
Pencegahan asma lebih fokus
kepada mencegah agar serangan asma tidak datang kembali dan mencegah
memburuknya kondisi asma pada penderitanya.
Menghindari Pemicu Asma
Biasanya serangan asma datang setelah penderitanya menghirup sesuatu
yang menjadi ‘pemicu’ atau zat-zat alergen yang berada di lingkungan.
Pemicu asma akan menyebabkan saluran pernapasan meradang, menyempit dan
menimbulkan mengi (bersuara saat bernapas).
Pemicu asma akan
berbeda-beda bagi setiap orang. Oleh karena itu, hal terbaik yang dapat
dilakukan adalah mengidentifikasi pemicu asma dan sedapat mungkin
menghindarinya.
Sistem Penyaring Udara
Penyaring udara (air
filter) dapat membantu untuk menyingkirkan berbagai pemicu asma seperti
debu-debu kecil, serbuk sari, jamur, serta zat-zat alergen lainnya.
Sistem penyaring udara sebaiknya terdapat di rumah penderita asma.
Teknologi penyaring udara saat ini bahkan dapat menyingkirkan 99% zat
polutan dari udara sekitar.
Pelembab udara (Humidifier)
Humidifier adalah alat untuk meningkatkan kelembaban dengan
menyemprotkan uap air ke udara. Alat ini hampir mirip seperti AC. Bagi
penderita asma, alat ini dapat membantu meringankan gejala-gejala asma
yang mungkin muncul.
Immunotherapy
Terapi ini adalah berupa
injeksi zat alergen kepada penderita asma. Terapi ini ditujukan untuk
meningkatkan sistem kekebalan tubuh terhadap alergen. Tujuannya adalah
untuk mengurangi sensitivitas penderita asma terhadap pemicu asma.
Dokter mungkin akan menyarankan menggunakan terapi ini jika penderita
sangat mudah terkena gejala/serangan asma di lingkungan sehari-hari.
Obat-obatan Pencegah Asma
Kenali obat-obatan yang digunakan untuk menghadapi serangan asma.
Obat-obatan ini mampu mengurangi parahnya gejala asma saat serangan asma
datang. Selain itu, obat-obatan ini juga dapat digunakan untuk mencegah
datangnya serangan asma.
Obat-obatan untuk asma umumnya berupa inhaler (obat hirup), walaupun ada juga yang dikonsumsi langsung melalui mulut.
Pencegahan terhadap serangan asma membutuhkan bantuan orang-orang di
sekitar (keluarga dan teman). Kenali penyakit asma, termasuk gejala dan
pemicunya, karena pemahaman tersebut akan sangat berguna dalam hal
pencegahan dan juga dalam penanganan saat serangan asma terhadi.
Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon