blog ini berisi permainan bola agar kalau kita bermain sepak bola itu bisa menjadi yang terbaik, maka buka terus blog ini ya INSYAALLAH berkah ASMA ~ TIPS AND TRICK BERMAIN BOLA

ASMA

MOHON DI BACA DAN DIPAHAMI!
Apa Itu Asma?
Asma (asthma) adalah asebuah penyakit kronis (kambuhan) pada sistem pernapasan, berupa peradangan dan penyempitan liang/saluran pernapasan, menyebabkan susah bernapas, dada terasa sesak, dn batuk. Penyakit asma dapat muncul karena reaksi terhadap rangsangan tertentu.
Saat serangan asma terjadi, saluran pernapasan ke paru-paru akan mengalami peradangan (inflamasi) dan membengkak. Hal tersebut menyebabkan penyempitan pada liang saluran pernapasan, sehingga volume udara yang masuk berkurang dan penderitanya akan sulit untuk bernapas secara normal.
Walaupun tampakanya banyak metode pengobatan terhadap asma, penyakit ini tetap saja berbahaya. Namun dengan pengobatan yang benar, penderitanya dapat hidup dengan normal. Pada penderita asma yang parah, penyakit ini akan membatasi aktivitas seperti olahraga dan outdor lainnya.
Tipe-Tipe Asma
Terdapat beberapa tipe asma yang berbeda. Mengenali jenis asma yang diderita sangat membantu baik dalam penanganan ataupun pengobatannya. Berikut adalah beberapa tipe penyakit asma:
• Asma alergik (Allergic Asthma)
• Asma non-alergik (Non-Allergic Asthma/Intrinsic Asthma)
• Exercise-induced asthma (EIA)
• Nocturnal Asthma
• Cough-variant asthma
• Occupational Asthma
Penyebab & Pemicu Asma
Penderita asma terus meningkat, akan tetapi penyebab pasti penyakit ini belum sepenuhnya diketahui. Faktor utama yang dapat menyebabkan asma adalah:
• Genetik atau sejarah asma pada keluarga
• Lingkungan tempat tinggal, khususnya bagi anak-anak
• Reaksi alergi pada substansi tertentu (bulu binatang, debu, dll)
• Infeksi saluran pernapasan
Gejala Asma
Peradangan dan penyempitan saluran pernapasan dapat menyebabkan
gejala-gejala sebagai berikut:
• Mengi (mengeluarkan bunyi saat bernapas)
• Batuk
• Dada terasa sesak atau sakit
• Sesak napas
Pengobatan & Penanganan Asma
Pada penderita asma, penanganan terbaik adalah dengan mengenal dan menghindari hal-hal yang menjadi pemicu asma. Pada saat serangan/gejala asma muncul, penderita dapat menggunakan beberapa opsi berikut:
• Obat-obatan asma
• Inhaler
• Nebulizer
Tipe Asma:
Asma Alergik – Penyakit Asma dan Alergi
Penyakit asma dan alergi sering memiliki hubungan satu sama lain. Anak-anak yang terkena asma biasanya juga memiliki alergi.
Apa itu Asma Alergik?
Asma alergik (allergic asthma) adalah tipe asma yang paling banyak terjadi, mencapai 90% dari semua kasus asma. Asma alergik adalah asma yang terjadi karena reaksi alergi, yang artinya gejala asma akan muncul karena dipicu oleh alergen. Alergen adalah substansi-substansi tidak berbahaya di lingkungan, namun akan menimbulkan reaksi tidak normal pada tubuh orang yang memiliki alergi.
Umumnya, asma yang terjadi pada anak-anak adalah asma alergik. Menghirup substansi-substansi alergen (debu, jamur, serbuk sari, bulu binatang, dll) akan memicu datangnya gejala atau serangan asma.
Pada kasus asma alergik, saluran pernapasan akan bereaksi tidak normal dan sangat
sensitif terhadap alergen. Reaksi alergi akan menyebabkan saluran pernapasan mengalami inflamasi dan menyempit, yang akhirnya menimbulkan gejala asma, seperti:
• Batuk
• Mengi (berbunyi saat bernapas)
• Dada sesak
• Bernapas pendek-pendek, dan
• Bernapas dengan cepat
Pemicu asma alergik
Asma alergik dipicu oleh alergen, yang ukurannya sangat kecil dan mudah terhirup saat bernapas. Alergen yang umum memicu asma antara lain:
• Serbuk sari, biasanya terbawa oleh angin dari pepohonan, rumput dan lain sebagainya.
• Jamur
• Bulu binatang
• Debu dan kotoran binatang kecil, misalnya rayap dan kecoak
Lebih jauh lagi, penderita asma alergik juga dapat mengalami serangan asma melalui pemicu asma yang umum, yaitu:
• Asap rokok
• Asap yang berasal dari kebakaran, dupa, obat nyamuk, maupun kembang api
• Udara dingin
• Aroma yang kuat dari bahan kimia, misalnya parfum
• Kelelahan
Menangani asma alergik
Penanganan terhadap asma alergik tidak jauh berbeda dengan penanganan asma yang lainnya, karena semua tipe asma akan menunjukkan gejala yang hampir sama. Dokter biasanya akan melakukan diagnosa awal untuk mengetahui tipe asma dan juga pemicunya.
Dokter juga akan memberikan obat-obatan untuk mengontrol dan mencegah serangan asma di waktu yang akan datang. Asma yang ditangani dengan baik membuat penderitanya dapat tetap hidup secara normal dan bisa beraktifitas seperti orang lain.
Gejala Asma
Gejala asma terjadi saat saluran pernapasan ke paru-paru mengalami peradangan dan terjadi penyempitan. Gejala yang terjadi bisa berbeda-beda untuk setiap penderita asma. Mengetahui gejala-gejala serangan asma sangatlah penting agar penderita atau orang di sekitar dapat mengambil tindakan yang diperlukan saat melihat gejala tersebut muncul.
Gejala penyakit asma yang sering muncul adalah sebagai berikut:
Batuk
Batuk yang seakan tidak mau berhenti adalah gejala asma yang paling sering terjadi. Biasanya berupa batuk kering, dan akan memburuk di malam hari.
Mengi
Mengi (wheezing) adalah suara — mirip bersiul — yang timbul akibat udara melewati saluran pernapasan yang sempit. Gejala ini adalah tanda yang paling dapat dikenali oleh setiap orang sebagai gejala asma.
Sesak Napas
Saat saluran pernapasan menjadi sempit akibat inflamasi, penderitanya akan kesulitan bernapas atau bernapas dengan pendek dan cepat. Terlebih lagi jika gejala ini bersamaan dengan batuk parah.
Dada Sesak atau Sakit
Saat jaringan otot yang terdapat pada saluran pernapasan menegang, timbullah rasa sesak atau sakit pada dada penderita asma. Perasaan seperti dililit oleh tali ini biasanya menyebabkan penderitanya menjadi was-was dan panik.
Seperti dikatakan di atas, bahwa gejala yang timbul bisa beragam. Selain itu, penderita asma bisa saja tidak mengalami serangan asma selama berbulan-bulan sebelum serangan berikutnya muncul kembali. Sementara bagi penderita asma lainnya, serangan asma bisa muncul lebih sering, bahkan setiap hari.
Oleh karena itu, mengenali tipe dan pemicu asma sangat penting bagi penderita asma sehingga bisa melakukan pencegahan terhadap serangan asma yang bisa terjadi kapan saja.
Penyebab Asma
Asma adalah penyakit kambuhan, yang menyebabkan penderitanya menjadi susah bernapas akibat penyempitan saluran pernapasan.
Tidak ada yang mengetahui pasti penyebab penyakit asma. Penyakit asma sering dihubung-hubungkan dengan alergi, akan tetapi tidak semua orang yang memiliki alergi mengidap penyakit ini.
Walaupun begitu, para ahli dapat menyimpulkan bahwa terdapat beberapa faktor umum penyebab asma, yaitu:
Inflamasi dan Penyempitan Saluran Pernapasan
Pada seseorang yang terkena asma, dinding bagian dalam pada saluran pernapasannya mengalami peradangan, sehingga rentan terhadap iritasi (membengkak) dan mudah terkena serangan asma.
Iritasi pada dinding/liang saluran pernapasan akan membuatnya menyempit dan menyulitkan aliran udara (masuk ataupun keluar), sehingga mengakibatkan kesulitan bernapas.
Lingkungan
Lingkungan tempat tinggal serta pola hidup akan mempengaruhi timbulnya penyakit asma. Eksposure tinggi terhadap zat-zat polutan (asap kendaraan, rokok, dll.) memiliki hubungan erat dengan serangan asma, khususnya pada anak-anak. Kualitas udara yang buruk bisa jadi merupakan faktor kuat penyebab penyakit asma.
Genetik
Beberapa orang terlahir dengan resiko membawa penyakit asma, sementara pada orang lain tidak. Seseorang yang mempunyai riwayat asma pada keluarganya memiliki resiko terkena asma lebih besar. Para ahli terus melakukan penelitian dan mencari hubungan antara penyakit asma dengan gen yang dibawa saat lahir.
Pemicu Asma
Serangan asma datang dengan cara yang berbeda-beda bagi setiap orang. Mirip dengan reaksi alergi, serangan asma akan muncul jika saluran pernapasan mengalami kontak dengan salah satu atau lebih pemicu asma.
Hal-hal yang termasuk pemicu asma adalah:
• Debu
• Serbuk sari
• Jamur
• Bulu binatang
• Asap rokok
• Stres
• Aktivitas fisik
• Perubahan cuaca
• Reaksi alergi terhadap beberapa jenis makanan
• Obat-obatan tertentu
Asma pada Anak: Gejala dan Penanganannya
Asma (asthma) adalah sebuah penyakit kronis pada sistem pernapasan, berupa peradangan dan penyempitan liang/saluran pernapasan, menyebabkan susah bernapas, dada terasa sesak, dan batuk. Penyakit asma dapat muncul karena reaksi terhadap rangsangan tertentu, yang dikenal dengan pemicu asma (asthma trigger).
Asma bisa juga karena adanya kelainan pada saluran pernafasan seperti halnya otot saluran napas mengkerut, saluran lendir menebal atau bengkak dan lendir lebih banyak yang kental dan lengket.
Penyakit asma bisa menyerang semua usia, namun lebih sering ‘dimulai’ pada masa anak-anak, umumnya saat mereka berusia 5 tahun.
Bagaimana cara mengetahui jika anak saya memiliki asma?
Tidak semua anak memiliki gejala asma yang sama, dan gejala-gejala tersebut bahkan berbeda-beda di setiap kesempatan pada anak yang sama. Ciri-ciri atau gejala asma pada anak antara lain:
• Sering batuk, misalnya saat bermain, di malam hari, dan ketika tertawa atau menangis
• Batuk kronis
• Kekurangan energi saat bermain dan sering kelelahan
• Bernapas dengan pendek dan cepat (kadang-kadang dan berulang)
• Mengeluh dadanya sesak atau sakit dada
• Mengi (bersuara seperti siulan) ketika bernapas
• Otot leher dan dada menegang
Penyebab asma pada anak
Hingga kini, tidak ada yang bisa memastikan penyebab pasti penyakit asma. Penyakit ini sering dihubung-hubungkan dengan alergi, akan tetapi tidak semua orang yang memiliki alergi mengidap penyakit ini.
Hal tersebut karena gejala atau serangan asma timbul sebagai respon ‘hiperaktif’ saluran pernapasan terhadap zat-zat yang dapat memicu asma seperti:
• debu
• serbuk bunga
• asap (kendaraan, rokok, obat nyamuk, dsb)
• jamur
• bulu binatang (kucing, anjing, ayam, dsb)
• aktivitas fisik berlebihan
• suhu di malam hari
• rekasi atas beberapa makanan tertentu (alergi)
• tertekan atau kondisi psikologis tertentu
• dan lain sebagainya
Lebih lengkap mengenai penyebab asma bisa anda temukan di sini: Penyebab Penyakit Asma.
Jika beberapa gejala tersebut tampak pada anak anda, segera periksakan ke dokter untuk didiagnosa. Dokter umumnya akan memeriksa rekam medis keluarga untuk mengetahui apakah ada dari orang tua yang memiliki asma. Selain itu dokter akan melakukan tes fisik dan beberapa tes lainnya.
Menangani asma pada anak
Asma tidak dapat diobati, namun dapat dicegah atau dikontrol sehingga gejala dan serangan asma tidak muncul. Cara terbaik adalah dengan menghindari pemicu-pemicu asma, mengkonsumsi obat-obatan, serta mengawasi gejala-gejala asma yang mungkin muncul pada anak.
Dengan selalu memperhatikan anak, orang tua akan mengetahui hal-hal yang menjadi triger asma pada anak sehingga dapat mencegah kambuhnya asma. Selain itu, anda harus menyiapkan (dengan berkonsultasi dengan dokter) tindakan-tindakan khusus ketika serangan asma muncul pada anak, berupa obat-obatan, inhaler, serta rencana tindakan lainnya yang diperlukan.
Selalu konsultasikan dengan dokter anda mengenai gejala yang muncul serta obat-obatan yang bisa diberikan pada anak. Pelajari semua hal yang perlu diketahui tentang asma, kenali jenis obat asma dan efek sampingnya, cara menghindari triger asma, serta tindakan tepat terhadap serangan asma.
Tindakan penanganan asma pada anak dimaksudkan agar anak tetap dapat beraktifitas dengan normal seperti bersekolah dan bermain sehari-hari. Dengan mempelajari tentang asma dan cara mengontrolnya, anda telah mengambil langkah penting dalam penanganan asma pada anak.
Pengobatan/Pertolongan untuk Menangani Serangan Asma
Serangan asma adalah gejala asma yang memburuk dengan tiba-tiba, berupa penyempitan saluran pernapasan –sebagai akibat dari peradangan dan lendir pada liang saluran pernapasan penderitanya. Serangan asma bisa terjadi kapan saja dan dimana saja, khususnya jika penderita asma terpapar oleh sesuatu yang menjadi pemicu asma.
Penderita asma biasanya selalu membawa inhaler, obat hirup yang berfungsi untuk melegakan pernapasan saat gejala asma muncul dan mencegah memburuknya kondisi asma.
Gejala-gejala asma yang umum antara lain:
• Bunyi mengi saat bernapas
• Batuk terus menerus
• Kesulitan bernapas
• Bernapas cepat dan pendek
• Pucat dan panik
• Bibir dan ujung jari membiru, disebut cyanosis
Kondisi-kondisi di atas merupakan keadaan emergensi. Suatu serangan asma harus mendapatkan pengobatan sesegera mungkin untuk membuka dan melegakan saluran pernapasan. Obat yang digunakan untuk mencegah juga digunakan untuk mengobati asma, tetapi dalam dosis yang lebih tinggi atau dalam bentuk yang berbeda.
Jika seseorang di sekitar anda mengalami serangan asma, bersiaplah untuk memberikan pertolongan. Beberapa hal yang bisa dilakukan adalah:
Tetap tenang dan bantu penderita menggunakan inhaler
Yang pertama adalah jangan panik, agar anda bisa membantu penderita asma meredakan gejalanya. Bantulah penderita menggunakan inhaler untuk membuka saluran pernapasannya. Jika pasien tidak membawa inhaler atau obat asma lainnya, bawalah pasien ke tempat terbuka dan lapang, di mana banyak terdapat oksigen.
Gunakan inhaler setiap 5 atau 10 menit
Inhaler adalah obat pengontrol gejala asma yang efektif, yang mengandung agonis reseptor beta-adrenergikf. Efek inhaler biasanya terjadi setelah beberapa menit digunakan, oleh karena itu bantulah penderita serangan asma untuk menghirup inhaler setiap 5 atau 10 menit. Jika intensitas serangan asmanya ringan, inhaler dan obat-obatan pengontrol asma milik pasien biasanya cukup untuk meredakan serangan asma tersebut.
Panggil bantuan medis
Jika serangan asma tampak parah, segera hubungi bantuan medis atau ambulans, sambil anda membantu pasien berada pada posisi yang paling nyaman. Posisi duduk lebih baik daripada berbaring, agar pasien bisa mencoba bernapas dalam dan perlahan. Serangan asma yang parah bisa dilihat dari kondisi pasien yang tampak kepayahan, sangat sulit bernapas, kesulitan berbicara, dan sangat pucat.
Cara Menggunakan Nebulizer Asma
Nebulizer merupakan alat yang akan mengubah obat-obatan asma dari bentuk cairan (liquid) menjadi aerosol, sehingga dapat dengan mudah dihirup ke dalam paru-paru, seperti halnya bernapas biasa. Nebulizer biasanya cukup efektif digunakan untuk balita dan anak kecil, atau untuk penderita asma yang kesulitan menggunakan inhaler.
Banyak jenis obat-obatan asma yang bisa digunakan dengan nebulizer, baik itu untuk menghadapi serangan asma ataupun untuk mengontrol gejala-gejala asma. Jenis nebulizer ada yang berupa model rumahan/tabletop dan ada pula yang berupa portable (menggunakan baterai), sehingga lebih mudah untuk dibawa.
Umumnya pasien asma tidak membutuhkan nebulizer. Metode lain yang lebih umum adalah dengan menggunakan inhaler, dengan metode kerja yang kurang lebih sama dengan nebulizer namun lebih mudah untuk digunakan.
Bagaimana Cara Menggunakan Nebulizer?
Untuk menggunakan nebulizer, anda harus mempersipkan:
• Obat asma yang diberikan oleh dokter dengan dosis yang jelas
• Nebulizer cup (cangkir tempat anda memasukkan obat)
• Masker atau corong mulut
• Kompresor udara
Berikut adalah langkah-langkah dasar untuk mempersipkan dan menggunakan nebulizer:
1. Bersihkan tangan anda sebelum menggunakan nebulizer
2. Isi nebulizer cup dengan obat yang telah diresepkan oleh dokter
3. Hubungkan corong atau masker ke nebulizer cup
4. Hubungkan selang dari kompresor ke nebulizer cup
5. Letakkan corong atau masker ke mulut, lalu bernapaslah dengan mulut (jika menggunakan corong) hingga obat dalam nebulizer cup habis. Biasanya obat dalam cup akan habis setelah 5-10 menit.
6. Setelah obat habis, bersihkan nebulizer cup dan corong atau masker dengan air, lalu keringkan untuk digunakan pada pengobatan berikutnya.
Tips:
• Sebelum menghirup obat, posisikan duduk dengan dengan tegak di kursi yang cukup nyaman.
• Bernapaslah dengan pelan dan dalam. Jika bisa, berikan jeda (menahan napas) 2-3 detik sebelum menghembuskan napas.
• Selama proses berlangsung, jika obat menempel pada sisi nebulizer cup, anda bisa sedikit mengguncang pelan (menggunakan jari) cup agar obat (cairan) mengalir turun.
• Anak kecil biasanya akan lebih nyaman jika menggunakan masker daripada corong. Menggunakan masker membuat pasien dapat bernapas dengan normal melalui hidung ataupun mulut.
Menggunakan nebulizer jenis portable kurang lebih sama dengan cara di atas, hanya saja anda tidak perlu mencolok nebulizer ke listrik untuk menjalankannya, karena alat portable menggunakan baterai. Model portable umumnya cukup kecil sehingga bisa dipegang selama penggunaan/pengobatan berlangsung.
Konsultasikan dengan dokter anda mengenai obat, dosis ataupun cara penggunaan nebulizer yang tepat, khususnya pada saat pertama kali menggunakan alat tersebut.
Cara Mencegah Asma
Asma adalah penyakit yang kompleks, yang disebabkan oleh kombinasi faktor genetik dan linkungan. Selain kerena genetik, sangat banyak resiko yang ada di lingkungan sekitar yang dapat menyebabkan berkembangnya asma pada anak-anak. Oleh karena itu, mencegah asma hampir dapat dikatakan sebagai hal mustahil.
Pencegahan asma lebih fokus kepada mencegah agar serangan asma tidak datang kembali dan mencegah memburuknya kondisi asma pada penderitanya.
Menghindari Pemicu Asma
Biasanya serangan asma datang setelah penderitanya menghirup sesuatu yang menjadi ‘pemicu’ atau zat-zat alergen yang berada di lingkungan. Pemicu asma akan menyebabkan saluran pernapasan meradang, menyempit dan menimbulkan mengi (bersuara saat bernapas).
Pemicu asma akan berbeda-beda bagi setiap orang. Oleh karena itu, hal terbaik yang dapat dilakukan adalah mengidentifikasi pemicu asma dan sedapat mungkin menghindarinya.
Sistem Penyaring Udara
Penyaring udara (air filter) dapat membantu untuk menyingkirkan berbagai pemicu asma seperti debu-debu kecil, serbuk sari, jamur, serta zat-zat alergen lainnya. Sistem penyaring udara sebaiknya terdapat di rumah penderita asma. Teknologi penyaring udara saat ini bahkan dapat menyingkirkan 99% zat polutan dari udara sekitar.
Pelembab udara (Humidifier)
Humidifier adalah alat untuk meningkatkan kelembaban dengan menyemprotkan uap air ke udara. Alat ini hampir mirip seperti AC. Bagi penderita asma, alat ini dapat membantu meringankan gejala-gejala asma yang mungkin muncul.
Immunotherapy
Terapi ini adalah berupa injeksi zat alergen kepada penderita asma. Terapi ini ditujukan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh terhadap alergen. Tujuannya adalah untuk mengurangi sensitivitas penderita asma terhadap pemicu asma. Dokter mungkin akan menyarankan menggunakan terapi ini jika penderita sangat mudah terkena gejala/serangan asma di lingkungan sehari-hari.
Obat-obatan Pencegah Asma
Kenali obat-obatan yang digunakan untuk menghadapi serangan asma. Obat-obatan ini mampu mengurangi parahnya gejala asma saat serangan asma datang. Selain itu, obat-obatan ini juga dapat digunakan untuk mencegah datangnya serangan asma.
Obat-obatan untuk asma umumnya berupa inhaler (obat hirup), walaupun ada juga yang dikonsumsi langsung melalui mulut.
Pencegahan terhadap serangan asma membutuhkan bantuan orang-orang di sekitar (keluarga dan teman). Kenali penyakit asma, termasuk gejala dan pemicunya, karena pemahaman tersebut akan sangat berguna dalam hal pencegahan dan juga dalam penanganan saat serangan asma terhadi.
Thanks for your comment

The official portal for us players